Ads Right Header

Cerpen (Cerita Pendek) "Rani Sang Merpati"

Cerpen (Cerita Pendek) "Rani Sang Merpati" - Hallo sahabat Situs Pendidikan Masa Kini - Patih Akbar, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerpen (Cerita Pendek) "Rani Sang Merpati", kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cerpen, Pendidikan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. dengan mudah, selamat membaca.

Judul : Cerpen (Cerita Pendek) "Rani Sang Merpati"
link : Cerpen (Cerita Pendek) "Rani Sang Merpati"

Baca juga


Cerpen (Cerita Pendek) "Rani Sang Merpati"

Suatu hari dimana seorang gadis harus menghadapi sebuah situasi  yang tak seharusnya dihadapi dan harus  dia hadapi. Hal  itu terjadi pada saat ia memulai bangku sekolah dasarnya yaitu pada kelas 3, ia terlahir dari keluarga yang tidak begitu kaya alias serba kekurangan.

Dia merupakan gadis kecil yang aktif dan pandai. Namun karena kondisi keluarga yang serba kekurangan ia harus dijahui oleh teman-temannya. Ia tidak memiliki teman. Ia bermain dengan dirinya sendiri, permainan itu kadang membuatnya merasa kesepian apalagi kedua orang tuanya sibuk bekerja menjadi buruh disawah, kalo udah musim panen bisa jadi ia hanya ketemu orang tuanya saat malam dan hasil yang diperoleh oleh kedua orang tuanya hanya cukup untuk makan dan membayar sekolah, terlebih lagi hutang yang begitu banyak.

Ia anak kedua dari pasangan suami istri hadi dan marni, dan seorang kakak perempuan Sri. Seharusnya ia tidak merasa kesepian karena memiliki kakak perempuan tapi tidak dia selalu sendirian. Kakak perempuannya tak pernah memperhatikan dirinya entah apa salahnya tapi kakaknya tak pernah menyayangi dirinya. 

Semasa kecilnya ia dititipkan dirumah neneknya. Neneknya itu pelit banget setiap Rani kecil pulang sekolah tidak pernah ada makanan, rani keci selalu kelaparan bermain tidak boleh, tidur pun tidak boleh. Rani kecil hanya jadi pesuruh “Rani belikan cabe” setelah cabe didapat neneknya memerintahkan lagi “rani tahunya lupa, balik lagi ya belikan tahu” itu tanpa dikasih makan Sampek sore. 

Untung Rani kecil pandai menabung setiap ada uang belajar lebih dengan nominal tak seberapa ia sisikan ia kumpulkan. Dan jika Rani kecil lapar ia akan pulang karena rumahnya terdiri dari papan yang banyak bolongnya sehingga ia bisa masuk melewati lubang kecil itu untuk mengambil makanan dirumahnya , karena neneknya pelit. 

Hingga suatu hari Rani kecil kelelahan dan menceritakan segalanya pada orangtuanya dan akhirnya Rani kecil memilih tinggal dirumahnya sendirian dari pada sama neneknya. 

Kakak perempuannya Rani selalu pulang sore karena dia mengikuti kegiatan ekstrakurikuler disekolahnya oleh sebab itu Rani kecil selalu sendirian. Ia dan kakaknya terpaut usia 9 tahun jadi ketika ia kelas 3 sekolah dasar kakaknya sudah SMP (sekolah menengah pertama) kelas 3.

Waktu semakin berlalu Rani kecil sudah kelas 5 dimasa ini ia harus menghadapi masalah besar yang dihadapi oleh Rani yang baru kelas 5. Rani kecil di fitnah oleh kakeknya sendiri dituduh menulis kata kasar di tembok oleh “bibik jahat kayak anjing”. Rani kecil tidak menulisnya tapi entah mengapa kakeknya tega menuduhnya hingga bibiknya murka dan menunggu Rani kecil di lperempatan jalan depan masjid di desanya yang jalan itu begitu rame. 

Rani kecil yang pulang bersama teman-temannya langsung dihadang bibiknya di tenggah jalan dan di tampari hingga pipinya bengkak, seperti orang gila yang lagi ngamuk Rani ketakutan dan lari kedalam kamar mandi di masjid itu dan bibiknya terus menerus mengomel. 

Rani kecil ketakutan dan bapaknya Rani kecil yang kerja disawah Sampek dipanggil orang desanya diminta pulang menjemput Rani kecil yang ketakutan dan bersembunyi, Rani kecil yang peringan jadi pemurung. 

Dari kejadian itu Rani langsung demam dan sakit beberapa hari. Hal itu tak berhenti hanya sampai disitu saja. Rani kecil di buli dan di jauhi teman-temanya. Rani ditanya oleh kedua orang tuanya rani nulis ditembok rumah nenek ta?, Rani  menjawab tidak kok, Rani aja gak pernah kerumahnya nenek kalau gak lebaran” trus dihadapan bapak , ibu dan kepala desa Rani di mintak menulis sama seperti kalimat yang ada di tembok itu dan jelas tulisan itu bukan tulisan Rani. 

Akhirnya masalah itu diselesaikan bersama keluarga Rani kecil yang tak bersalah di suruh bersumpah di atas Al Qur’an. Konyolkan, jelas tulisan itu tidak sama dengan tulisan Rani  tapi Rani kecil di suruh yang bersumpah. Dan dengan begitu saja masalah ini dianggap selesai sungguh tidak adil bagi Rani kecil yang malang.
Pada saat Rani kelas 6 sekolah dasar Rani kecil malah menghadapi masa-masa sulit yang harus dilalui oleh gadis kecil, kakanya.

Bersambung…

Cerita pendek ini diceritakan oleh seorang yang berinisial Rani A.S



Demikianlah Artikel Tentang Cerpen (Cerita Pendek) "Rani Sang Merpati"

Semoga dengan membaca artikel Cerpen (Cerita Pendek) "Rani Sang Merpati" ini, bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel kami yang lainnya. Dan jangan lupa di share yaa

Anda sekarang membaca artikel Cerpen (Cerita Pendek) "Rani Sang Merpati" dengan alamat link https://patihakbar.blogspot.com/2020/05/cerpen-cerita-pendek-sang-merpati.html
Previous article
Next article

Leave Comments

Post a Comment

Kami memiliki kebijakan dalam berkomentar di blog ini :

- Dilarang promosi suatu barang
- Dilarang jika memasang link aktif di komentar
- Dilarang keras promosi iklan yang berbau judi, pornografi dan kekerasan
- Dilarang menulis komentar yang berisi sara atau cemuhan

Kebijakan komentar yang bisa Anda temukan selengkapnya disini

Dukungan :

Jika menyukai dengan artikel blog kami, silahkan subscribe blog ini

Ads Post 4