Pakaian Adat
Pendidikan
Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya
Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya - Hallo sahabat Situs Pendidikan Masa Kini - Patih Akbar, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel
Pakaian Adat,
Pendidikan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. dengan mudah, selamat membaca.
Judul : Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya
link : Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya
Jenis dan Penggunaan Pakaian Adat Bali
Ada beberapa jenis pakaian adat Bali tergantung pada penggunaan dan situasi yang mengharuskan pemakaian jenis pakaian adat tertentu. Terdapat 3 jenis pakaian adat Bali yang ada: pakaian adat untuk acara keagamaan, untuk acara pernikahan, dan untuk acara sehari-hari. Pembeda antara pakaian adat Bali yang satu dengan yang lain, selain penggunaannya yang tergantung situasi dan kondisi, juga tergantung jenis kelamin si pemakai. Pakaian adat perempuan berbeda dengan pakaian adat laki-laki.
Dilihat dari harga satu set pakaian adat Bali pun berbeda-beda juga, tergantung pada daya beli pemakai baju adat tersebut. Patokan harga songket Bali berkisar antara 500 ribu hingga jutaan, tergantung material bahan dari kain songket tersebut. Untuk songket yang berharga jutaan, kainnya terbuat dari benang emas yang pastinya akan terlihat indah jika dipakai. Jenis kain songket yang umumnya dipakai oleh kebanyakan masyarakat Bali adalah yang biasa dibeli di pasar atau toko-toko kain tradisional. Turis atau wisatawan yang ingin berbelanja atau mencoba memakai pakaian adat bisa bertanya tentang pakaian adat Bali dan keterangannya.
Selain terlihat indah dan anggun, pakaian adat Bali juga mempunya filsafat di balik penggunaan dan kelengkapannya, seperti baju-baju adat suku lain di Indonesia. Masyarakat Bali menggunakan pakaian adat yang lengkap jika menghadiri upacara adat keagamaan dan acara-acara adat yang diselenggarakan besar-besaran. Untuk pakaian adat tidak lengkap (biasa juga disebut madya), dikenakan pada acara sembahyang harian dan pada saat menghadiri acara-acara sosial dengan nuansa kegembiraan misalnya acara hajatan keluarga semacam penyambutan kelahiran seorang anak, pernikahan, atau syukuran.
Filsafat Pada Pakaian Adat Bali
Filsafat baju adat Bali bersumber akan kepercayaan pada Sang Hyng Widi atau Tuhan Yang Maha Esa. Beberapa cara penggunaan pakaian adatnya mempunyai makna tertentu, misalnya peletakan selendang: jika diselempangkan di bahu kanan wanita artinya si pemakai mengharapkan kebahagiaan dan kesejateraan, sedangkan di bahu kiri berarti keinginan untuk menolak kesusahan atau untuk tolak bala. Beberapa kasta juga menambahkan ornamen pada pakaian adat Bali yang mereka kenakan, sesuai dengan kasta mereka.
Anda sekarang membaca artikel Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya dengan alamat link https://patihakbar.blogspot.com/2019/01/pakaian-adat-bali-dan-filsafat-di-balik.html
Judul : Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya
link : Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya
Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya
Jika kita berkunjung ke Bali, kita seringkali melihat pakaian adat Bali dikenakan oleh warga asli yang sedang melakukan upacara adat, atau penari-penari Bali yang sedang menampilkan tarian tertentu. Pakaian adat ini mempunyai prinsip pemakaian yang berbeda antara lelaki dan perempuan, yang akan dibahas pada bagian selanjutnya dari artikel pakaian adat Bali dan penjelasannya. Penggunaannya pun juga berbeda-beda, tergantung situasi dan kesempatannya. Pakaian adat orang Bali merupakan salah satu dari banyaknya pakaian adat budaya Indonesia yang telihat anggun dan mewah dengan kombinasi warna yang memukau.Jenis dan Penggunaan Pakaian Adat Bali
Ada beberapa jenis pakaian adat Bali tergantung pada penggunaan dan situasi yang mengharuskan pemakaian jenis pakaian adat tertentu. Terdapat 3 jenis pakaian adat Bali yang ada: pakaian adat untuk acara keagamaan, untuk acara pernikahan, dan untuk acara sehari-hari. Pembeda antara pakaian adat Bali yang satu dengan yang lain, selain penggunaannya yang tergantung situasi dan kondisi, juga tergantung jenis kelamin si pemakai. Pakaian adat perempuan berbeda dengan pakaian adat laki-laki.
Dilihat dari harga satu set pakaian adat Bali pun berbeda-beda juga, tergantung pada daya beli pemakai baju adat tersebut. Patokan harga songket Bali berkisar antara 500 ribu hingga jutaan, tergantung material bahan dari kain songket tersebut. Untuk songket yang berharga jutaan, kainnya terbuat dari benang emas yang pastinya akan terlihat indah jika dipakai. Jenis kain songket yang umumnya dipakai oleh kebanyakan masyarakat Bali adalah yang biasa dibeli di pasar atau toko-toko kain tradisional. Turis atau wisatawan yang ingin berbelanja atau mencoba memakai pakaian adat bisa bertanya tentang pakaian adat Bali dan keterangannya.
Selain terlihat indah dan anggun, pakaian adat Bali juga mempunya filsafat di balik penggunaan dan kelengkapannya, seperti baju-baju adat suku lain di Indonesia. Masyarakat Bali menggunakan pakaian adat yang lengkap jika menghadiri upacara adat keagamaan dan acara-acara adat yang diselenggarakan besar-besaran. Untuk pakaian adat tidak lengkap (biasa juga disebut madya), dikenakan pada acara sembahyang harian dan pada saat menghadiri acara-acara sosial dengan nuansa kegembiraan misalnya acara hajatan keluarga semacam penyambutan kelahiran seorang anak, pernikahan, atau syukuran.
Filsafat Pada Pakaian Adat Bali
Filsafat baju adat Bali bersumber akan kepercayaan pada Sang Hyng Widi atau Tuhan Yang Maha Esa. Beberapa cara penggunaan pakaian adatnya mempunyai makna tertentu, misalnya peletakan selendang: jika diselempangkan di bahu kanan wanita artinya si pemakai mengharapkan kebahagiaan dan kesejateraan, sedangkan di bahu kiri berarti keinginan untuk menolak kesusahan atau untuk tolak bala. Beberapa kasta juga menambahkan ornamen pada pakaian adat Bali yang mereka kenakan, sesuai dengan kasta mereka.
Demikianlah Artikel Tentang Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya
Semoga dengan membaca artikel Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya ini, bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel kami yang lainnya. Dan jangan lupa di share yaa
Anda sekarang membaca artikel Pakaian Adat Bali dan Filsafat di Balik Keanggunannya dengan alamat link https://patihakbar.blogspot.com/2019/01/pakaian-adat-bali-dan-filsafat-di-balik.html
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment
Kami memiliki kebijakan dalam berkomentar di blog ini :
- Dilarang promosi suatu barang
- Dilarang jika memasang link aktif di komentar
- Dilarang keras promosi iklan yang berbau judi, pornografi dan kekerasan
- Dilarang menulis komentar yang berisi sara atau cemuhan
Kebijakan komentar yang bisa Anda temukan selengkapnya disini
Dukungan :
Jika menyukai dengan artikel blog kami, silahkan subscribe blog ini