MAKALAH
Matematika
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA - Hallo sahabat Situs Pendidikan Masa Kini - Patih Akbar, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel
MAKALAH,
Matematika, yang kami tulis ini dapat anda pahami. dengan mudah, selamat membaca.
Judul : MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
link : MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Anda sekarang membaca artikel MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA dengan alamat link https://patihakbar.blogspot.com/2020/07/makalah-strategi-pembelajaran-matematika.html
Judul : MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
link : MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makna dan hakikat belajar yang dipahami oleh praktisi pendidikan terutama guru sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Pemahaman tentang pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran adalah hal yang sangat penting, terutama dalam konteks penguasaan konsepsioanal terhadap pembelajaran. Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknikt yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Artinya, bagaimana pengajar dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efesien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik, yaitu yang baru memberikan fasilitas kepada peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya oleh proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan rangkaian aktivitas dan interaksi antara siswa dan guru yang dikendalikan melalui perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran perlu dilakukan secara sistematis berdasarkan prosedur pembelajaran yang telah dikembangkan. Oleh karena itu, salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah mampu memahami dan melaksanakan prosedur pembelajaran dalam pembelajaran kelompok, individual maupun klasikal.
Untuk menerapkan kemampuan tersebut sebaiknya guru mengingat kembali tentang konsep dan prinsip belajar dan pembelajaran, tentang berbagai jenis pendekatan belajar dan pembelajaran serta tentang berbagai jenis strategi belajar mengajar, terutama strategi yang sesuai dengan tuntutan KBK seperti pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis penemuan (inquiry), pembelajaran berbasis kajian (investigasi) dan ekspositori. Secara umum tahapan pembelajaran menjadi tiga tahapan sebagai berikut tahapan kegiatan prapembelajaran atau kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan akhir pembelajaran. Setiap tahapan tersebut ditempuh secara sistematis, efektif dan efisien.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting. Untuk mewujudkan proses pembelajaran matematika yang lebih bermakna dengan hasil prestasi siswa yang tinggi, guru harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa.
Akan tetapi pada tataran praktek di sekolah, pendidikan matematika di Indonesia pada umumnya masih berada pada pendidikan matematika konvensional yang banyak ditandai proses yang strukturalistik dan mekanistik. Guru cenderung menggunakan strategi pembelajaran tradisional yang dikenal dalam beberapa istilah seperti direct instruction, teacher centered, expository teaching, deductive teaching maupun whole class instruction. Pada pembelajaran dengan startegi pembelajaran tersebut sebagian guru mendominasi proses pembelajaran sedangkan kadar keaktifan siswa umumnya rendah. Siswa hanya menggunakan kemampuan berpikir tingkat rendah dengan menghafal rumus-rumus tanpa memahami makna dan manfaat dari apa yang dipelajari dan tidak memberi kemungkinan bagi para siswa untuk berpikir dan berpartisipasi secara penuh.
Seiring berlakunya Kurikulum 2013, diharapkan guru dapat meningkatkan prestasi siswa khususnya pada mata pelajaran matematika dengan berkreasi dan berinovasi menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang berkembang saat ini, yaitu strategi pembelajaran yang berdasar pada teori belajar kontruktivisme, menurut teori ini tiap individu pada dasarnya sudah memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.Partisipasi aktif siswa sangat berpengaruh pada proses perkembangan berpikir, emosi, dan sosial. Keterlibatan siswa dalam belajar, membuat anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mengambil keputusan diharapkan dapat mencapai tujuan jangka panjang pembelajaran matematika.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
1.2.2 Apa saja jenis-jenis strategi pembelajaran?
1.2.3 Apa saja contoh implementasinya dalam pembelajaran matematika?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari strategi pembelajaran.
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis strategi pembelajaran.
1.3.3 Untuk mengetahui implementasinya dalam pembelajaran matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi
Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan “ego” (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan).Dengan demikian strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuh kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.
Secara sederhana, istilah pembelajaran (instructions) bermakna sebagai upaya untuk mebelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.Pembelajaran merupakan proses utama yang diselenggarakan dalam kehidupan di sekolah sehingga antara guru yang mengajar dan anak didik yang belajar dituntut untuk provit tertentu.
Maka, strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu. Adapun pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli sebagai berikut :
1. Kemp, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan gurudan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
2. Gulo, menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara – cara membawakan pengajaran dapat dicapai secara efektif.
3. Hamalik, strategi pembelajaran adalah keseluruhan metode dan prosedur yang menitikberatkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar – mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Makmum, merumuskan strategi pembelajaran sebagai prosedur, metode, dan teknik belajar – mengajar (teaching methods) yang sebagaimana yang dipandang paling efektif dan efisien serta produktif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam melaksanakan kegiatan mengajarnya.
Dengan demikian strategi pembelajaran mencakup penggunaan pendekatan, metode dan teknik, bentuk media, sumber belajar, pengelompokan peserta didik, untuk mewujudkan interaksi edukasi antara pendidik dengan peserta didik, antar peserta didik, dan terhadap proses, hasil, dan/atau dampak kegiatan pembelajaran.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran di artikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu, yakni tujuan pembelajaran.
Stretegi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang dijabarkan dari pendangan falsafah atau teori belajar tertentu. Berikut pendapat beberapa ahli berkaitan dengan pengertian strategi pembelajaran.
Menurut Kozma dalam Majid (2015:7) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Sedangkan Wina Sanjaya dalam Majid (2015:) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang dipilih guru mencakup penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya yang ditujukan untuk siswa, yang bertujuan agar tercapainya tujuan pembelajaran.Hal ini bahwa berarti di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja, belum sampai tindakan. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar, semua diarahkan dalam pencapaian tujuan.
2.2 Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
2.2.1 Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk didalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi. Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangankan ketrampilan langkah demi langkah.
2.2.2 Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)
Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang tinggi dalam observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukanhipotesis.Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resourse person).Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan memungkinkan memberikan umpanbalik kepada siswa ketika meraka melakukan inkuiri. Strategi pembelajaran tidak langsung mengisyaratkan bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.
2.2.3 Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Intruction)
Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi diantara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam berfikir.Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokan dan metode-metode interaktif. Didalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengkerjaan tugas berkelompok, dan kerja sama siswa secra berpasangan.
2.2.4 Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman (Experiential Learning)
Strategi pembelajaran melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuensi induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar, dan bukan hasil belajar.Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk memperoleh gambaran pendapat umum.
2.2.5 Strategi Pembelajaran Mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagan dari kelompok kecil. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan kekurangannya adalah peserta belum dewasa, sulit menggunakan pembelajaran mandiri.
2.3 Strategi Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang dianggap para siswa sebagai pelajaran yang cukup susah. Mata pelajaran ini sulit karena terdapat banyak rumus dalam mengerjakan suatu persoalan.Setiap materi matematika ini memiliki rumus yang berbeda dengan tingkat kesulitan yang berbeda.Untuk meminimalisir rasa kesulitan yang dirasakan oleh setiap siswa sehingga dibutuhkan suatu strategi.Strategi pembelajaran matematika harus menitik beratkan supaya bisa mempengaruhi anak didik untuk menghasilkan suatu prestasi yang baik.Terdapat 3 aspek yang bisa dilakukan dalam memenuhi strategi pembelajaran matematika.
· Aspek pertama adalah kemampuan khusus dimana seseorang pengajar memiliki skill baik dalammenguasai materi yang akan disampaikan kepada murid.
· Aspek kedua adalah wawasan dan kemampuanwawasan seorang guru dalam menyampaikan materi menajdi hal penting yang bisa mempengaruhi cara berpikir seorang murid.
· Aspek ketiga adalah kemampuan dalam komunikasiini sangat ditekankan agar guru dan murid bisa berkomunikasi dengan baik sehingga jika murid merasa kesulitan berani berkonsultasi kepada guru.
Strategi yang berkaitan dalam pembelajaran matematika adalah suatu siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, yang berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuan yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal. Strategi pembelajaran matematika ini hampir sama dengan metode pembelajaran matematika karena pengertian dari strategi itu sendiri adalah suatu siasat atau suatu metode.
Strategi yang Umum dipakai pada pembelajaranmatematika adalah:
· Strategi Inquiri
Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya denga penuh percaya diri.Sasaran utama kegiatan mengajar pada strategi ini ialah:
a) Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan belajar di sini adalah kegiatan mental intelektual dan sosial emosional.
b) Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pengajaran
c) Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (selfbelief) pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
Untuk menyusun strategi yang terarah perlu diperhatikan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa dapat berinkuiri secara maksimal. Kondisi-kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya inkuiri bagi siswa adalah:
a) Aspek sosial didalam kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi. Hal ini menuntut adanya suasana bebas di dalam kelas, setiap siswa tidak merasakan adanya tekanan atau hambatan untuk mengemukakan pendapatnya.Kebebasan berbicara dan penghargaan terhadap pendapat yang berbeda walaupun pendapat itu tidak relevan.
b) Inkuiri berfokus pada hipotesis. Siswa perlu menyadari bahwa ada dasarnya semua pengetahuan bersifat tentatif, tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak. Sehubungan adanya berbagai sudut pandang yang berbeda diantara siswa, maka dimungkinkan adanya variasi penyelesaian masalah sehingga inkuiri bersifat open ended, ada berbagai kesimpulan yang berbeda dari masing-masing siswa dengan argumen yang benar. Disamping inkuiri terbuka dikenal juga inkuiri tertutup yaitu jika hanya ada satu-satunya kesimpulan yang benar sebagaihasil proses inkuiri.
c) Penggunaan fakta. Di dalam kelas dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta sebagimana dituntut dalam pengujian hipotesis pada umumnya.Untuk menciptakan kondisi diatas, maka peranan guru sangat menentukan. Guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, sekalipun hal itu sangat diperlukan.
Peranan utama guru dalam menciptakan kondisi inkuiri adalah sebagai berikut:
a) Motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir.
b) Fasilisator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswa.
c) Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan memberi keyakinan pada diri sendiri.
d) Administrator, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di dalam kelas.
e) Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang diharapkan.
f) Manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.
g) Rewarder, yang memberi penhargaan pada prestasi yang dicapai dalam rangka peningkatan semangat heuristik pada siswa supaya guru dapat melakukan perananya secara efektif maka pengenalan kemampuan siswa sangat diperlukan, terutama cara berpikirnya, cara mereka menanggapi, dan sebagainya.
· Strategi Penyelesaian Masalah (PROBLEM SOLVING)
Strategi belajar mengajar penyelesaian masalah memberi tekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar. Proses ini berlangsung secara bertahap, mulai dari menerima stimulus dari lingkungan sampai pada memberi respons yang tepat terhadapnya. Penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
a) Penyelesaian masalah berdasarkan pengalaman masa lampau, dalam hal ini penyelesaian masalah kurang (tidak) rasional.
b) Penyelesaian masalah secara intuitif masalah diselesaikan tidak berdasarkan akal, tetapi berdasarkan intuisi atau firasat.
c) Penyelesaian masalah dengan cara trial error, penyelesaian masalah dilakukan dengan coba-coba ,percobaan yang dlakukan tidak berdasar hipotesis tetapi secara acak.
d) Penyelesaian masalah secara otoritas. Penyelesaian masalah dilakukan berdasarkan kewenangan seseorang.
e) Penyelesaian masalah secara meta fisik. Masalah-masalah yang dihadapi dalam dunia empirik diselesaikan dengan prinsip-prinsip yang bersumber pada dunia supranatural atau dunia mistik atau dunia gaib.
f) Penyelesaian masalah secara ilmiah ialah penyelesaian masalah secara rasional melalui proses deduksi dan induksi.
Penyelesaian masalah dalam strategi belajar mengajar disini ialah penyelesaian masalah secara ilmiah atau semi ilmiah. Guru memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan, materi pelajaran tidak terbatas hanya pada buku teks disekolah tetapi dapat diambil dari sumber-sumber lingkungan yang ada.Pemilihan materi seperti itu memerlukan beberapa criteria sebagai berikut:
a) Bahan yang dipilih bersifat conflict issue atau controversial. Bahan seperti itu dapat direkam dari peristiwa-peristiwa konkret dalam bentuk audo visual atau kliping atau disusun sendiri oleh guru.
b) Bahan yang dipilih bersifat umum sehingga tidak terlalu asing bagi siswa.
c) Bahan tersebut mencakup kepentingan orang banyak dalam masyarakat.
d) Bahan tersebut mendukung tujuan pengajaran dan pokok bahasan dalam kurikulum sekolah.
e) Bahan tersebut merangsang perkembangan kelas yang mengarah pada tujuan yang dikehendaki.
f) Bahan tersebut menjamin kesinambungan pengalaman belajar siswa.
2.4 Penggolongan Strategi Pembelajaran Matematika
2.3.1 Berdasarkan Bentuk dan Pendekatan
o Expository
“Exposition” (ekspositorik) yang berarti guru hanya memberikan informasi yang berupa teori, generalisasi, hukum atau dalil beserta bukti bukti yang mendukung. Siswa hanya menerima saja informasi yang diberikan oleh guru.Pengajaran telah diolah oleh guru sehingga siap disampaikan kepada siswa, dan siswa diharapkan belajar dari informasi yang diterimanya.Hampir tidak ada unsur discovery (penemuan).Dalam suatu pengajaran, pada umumnya guru menggunakan dua kutub strategi serta metode mengajar yang lebih dari dua macam, bahkan menggunakan metode campuran. Guru dapat memilih metode ceramah, ia hanya akan menyampaikan pesan berturut-turut sampai pada pemecahan masalah/eksperimen bila guru ingin banyak melibatkan siswa secara aktif. Contoh strategi ekspositorik : Pada Taman kanak-kanak, guru menjelaskan kepada anak-anak, tentang bangun datar dengan menggunakan gambar untuk menunjukkan sifat atau ciri dari benda datar tersebut, seperti : menunjukkan gambar segitiga dan menunjukkan sudut-sudut yang dimilki segitiga tersebut. Gurumengemukakantersebut secara detail dan mengharap anak-anak akan memahami hal tersebut.
o Discovery dan Inquiry
Discovery (penemuan) sering dipertukarkan pemakaiannya dengan inquiry (penyelidikan). Discovery (penemuan) adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental misalnya; mengamati, menjelaskan, mengelompokkan, membuat kesimpulan dan sebagainya. Sedangkan konsep, misalnya; bundar, segitiga, kubus dan balok. Inquiry, merupakan perluasan dari discovery (discovery yang digunakan lebih mendalam) Artinya, inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya.
Misalnya; merumuskan problema, merancang eksperi men, melaksanakan eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan, dan sebagainya.Selanjutnya Sund mengatakan bahwa penggunaan discovery dalam batas-batas tertentu adalah baik untuk kelas-kelas rendah, sedangkan inquiry adalah baik untuk siswa-siswa di kelas yang lebih tinggi.DR. J. Richard Suchmanmencoba mengalihkan kegiatan belajar-mengajar dari situasi yang didominasi.guru ke situasi yang melibatkan siswa dalam proses mental melalui tukar pendapat yang berwujud diskusi, seminar dan sebagainya. Salah satu bentuknya disebut Guided Discovery Lesson, (pelajaran dengan penemuan terpimpin) yang langkah-langkahnya sebagai berikut:
Adanya problema yang akan dipecahkan, yang dinyatakan dengan pernyataan atau pertanyaan:
Adanya problema yang akan dipecahkan, yang dinyatakan dengan pernyataan atau pertanyaan:
a) Jelas tingkat atau kelasnya (dinyatakan dengan jelas tingkat siswa yang akan diberi pelajaran, misalnya SMP kelas III).
b) Konsep atau prinsip yang harus ditemukan siswa melalui kegiatan tersebut perlu ditulis dengan jelas.
c) Alat/bahan perlu disediakan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam melaksanakan kegiatan.
d) Diskusi sebagai pengarahan sebelum siswa melaksanakan kegiatan.
e) Kegiatan metode penemuan oleh siswa berupa penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
f) Proses berpikir kritis perlu dijelaskan untuk menunjukkan adanya mental operasional siswa, yang diharapkan dalam kegiatan.
g) Perlu dikembangkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka, yang mengarah pada kegiatan yang dilakukan siswa.
h) Ada catatan guru yang meliputi penjelasan tentang hal-hal yang sulit dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil terutama kalau penyelidikan mengalamikegagalan atau tak berjalan sebagaimana mestinya.
Sedangkan langkah-langkah inquiry meliputi:
a) Menemukan masalah
b) Pengumpulan data untuk memperoleh kejelasan
c) Pengumpulan data untuk mengadakan percobaan
d) Perumusan keterangan yang diperoleh
e) Analisis proses inquiry.
o Pendekatan Konsep
Istilah “concept” (konsep) ditunjukkan melalui tingkah laku individu dalam mengemukakan sifat-sifat suatu obyek seperti : bundar, merah, halus, rangkap, atau obyek-obyek yang kita kenal seperti rambut, kucing, pohon dan rumah. Semuanya itu menunjukkan pada suatu konsep yang nyata (concrete concept).Gagne mengatakan bahwa selain konsep konkret yang bisa kita pelajari melalui pengamatan, mungkin juga ditunjukkan melalui definisi/batasan, karena merupakan sesuatu yang abstrak. Misalnya iklim, massa, bahasa atau konsep matematis.Bila seseorang telah mengenal suatu konsep, maka konsep yang telah diperoleh tersebut dapat digunakan untuk mengorganisasikan gejala-gejala yang ada di dalam kehidupan. Proses menghubungkan dan mengorganisasikan konsep yang satu dengan yang lain dilakukan melalui kemampuan kognitif.
o Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Pendekatan ini sebenamya telah ada sejak dulu, bahwa di dalam kelas mesti terdapat kegiatan belajar yang mengaktifkan siswa (melibatkan siswa secara aktif).Hanya saja siswa itulah yang berbeda. Kalau dahulu guru lebih banyak menjejalkan fakta, informasi atau konsep kepada siswa, akan tetapi saat ini dikembangkan suatu keterampilan untuk memproses perolehan siswa. Siswa pada hakekatnya memiliki potensi atau kemampuan yang belum terbentuk secara jelas, maka kewajiban gurulah untuk merangsang agar mereka mampu menampilkan potensi itu, meskipun sederhana.Para guru dapat menumbuhkan keterampilan-keterampilan pada siswa sesuai dengan taraf perkembangannya, sehingga mereka memperoleh konsep.
Dengan mengembangkan keterampilan keterampilan memproses perolehan, siswa akan mampu menemukan dan mengembangkan sendi fakta dan konsep serta mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Proses belajar-mengajar seperti inilah yang dapat menciptakan siswa belajar aktif.
2.3.2 Berdasarkan Pertimbangan Proses Pengolahan Pesan
o Strategi Deduktif. Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian.Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri.Strategi Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
Strategi Induktif
o . Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan.Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
2.3.3 Berdasarkan Pertimbangan Pihak Pengolah Pesan
o Strategi Ekspositorik.
Dengan Strategi Ekspositorik bahan atau materi pelajaran diolah oleh guru.Siswa tinggal “terima jadi” dari guru.Dengan Strategi Ekspositorik guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran, yang kemudian menyampaikannya kepada siswa.Strategi Ekspositorik dapat digunakan di dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
o Strategi Heuristik.
Dengan Strategi Heuristik bahan atau materi pelajaran diolah oleh siswa.Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran. Guru sebagai fasilitator memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan.
Strategi Heuristik dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan masalah. Dengan Strategi Heuristik diharapkan siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif, inovatif, mandiri, terbuka. Strategi Heuristik terbagai atas diskoveri dan Inkuiri.
Strategi Heuristik dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan masalah. Dengan Strategi Heuristik diharapkan siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif, inovatif, mandiri, terbuka. Strategi Heuristik terbagai atas diskoveri dan Inkuiri.
2.3.4 Berdasarkan Pertimbangan Pengaturan Guru
o Strategi Seorang Guru.
Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa.
o Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching).
Dengan Pengajaran Beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa. Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.
2.3.5 Berdasarkan Pertimbangan Jumlah Siswa
o Strategi Klasikal
Strategi klasikal adalah model pembelajaran yang biasa kita lihat sehari-hari. Pada model ini guru mengajar sejumlah siswa, biasanya antara 30-40 siswa di dalam sebuah ruangan.Dalam kondisi seperti ini, kondisi belajar siswa secara individual baik menyangkut kecepan belajar, kesulitan belajar dan minat belajar sukar untuk diperhatikan oleh guru. Pada umumnya cara guru dalam menentukan kecepatan menyajikan dan tingkat kesukaran materi pada informasi kemampuan siswa secara umum.
Guru tapaknya sangat mendominasi dalam menentukan semua kegiatan pembelajaran. Banyaknya materi yang akan diajarkan, urutan materi pelajaran, kecepatan guru mengajar dan lain-lain sepenuhnya ada ditangan guru. Metode pembelajaran klasikal konvensional biasanya menuntut disiplin yang tinggi dari para siswa, dan guru memiliki otoritas penuh di ruang kelas. Pelajaran klasikal cenderung digunakan oleh guru apabila dalam proses pelajarannya lebih banyak bentuk penyajian materi dari guru. Penyajian lebih menekankan untuk menjelaskan sesuatu materi yang belum diketahui atau dipahami siswa. Metode yang digunakan cenderung metode ceramah dan tanya jawab bervariasi.
Pembelajaran klasikal akan memberi kemudahan bagi guru dalam mengorganisasi materi pelajaran, karena dalam pelajaran klasikal secara umum materi pelajarannya akan seragam diserap oleh siswa. Pembelajaran klasikal dapat digunakan apabila materi pelajaran lebih bersifat informatif atau fakta. Proses pembelajaran klasikal dapat membentuk kemampuan siswa dalam menyimak atau mendengarkan, membentuk kemampuan dalam mendengarkan dan kemampuan dalam bertanya.
Model pengajaran klasikal
Pengembangan kecakapan hidup didasarkan atas pokok-pokok pemikiran bahwa hasil proses pembelajaran. Selain berupa penguasaan siswa terhadap kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran tertentu, juga berupa kecakapan lainnya yang secara implisit diperoleh melalui pengalaman belajar.hasil samping yang positif atau bermanfaat.
Tujuan Pengajaran Klasikal
Pengajaran klasikalmerupakan kemampuan belajar yang utama.Hal itu disebabkan oleh pengajaran klasikal merupakan kegiatan mengajar yang tergolong efisien. Secara ekonomis,pembiayaan kelas studi lebih murah, oleh karena itu ada jumlah minimum pembelajar atau siswa dalam kelas.Jumlah pembelajar atau siswa tiap kelas pada umumnya berkisar antara 10-45 orang.Dengan jumlah tersebut seorang pembelajar atau siswa masih dapat belajar secara klasikal berarti melaksanakan dua kegiatan sekaligus, yaitu pengelolaan pelajaran.Pengelolaan kelas adalah menciptakan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar. Contoh pengajaran klasikal: terdapat pada sekolah tingkat SD,SMP, SMA sederajat yang di lakukan oleh guru dalam kehidupan sehari-hari.
o Strategi Kelompok Kecil
Strategi kelompok kecil adalah kegiatan belajar bersama dimana seorang guru membagi murid menjadi sebuah kelompok-kelompok kecil dimana didalam kelompok tersebut terdiri atas 3-5 orang.Adanya strategi ini dilakukan agar siswa dapat mmemecahkan suatu persoalan secara bersama.
Keuntungan strategi belajar kelompok:
a) Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas sesuatu.
b) Berbagi informasi dan pengalaman suatu masalah
c) Mengambangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi
d) Membina kerjasama yang sehat dalam kelompok
e) Meningkatkan pemahaman terhadap masalah yang penting dalam pembelajaran.
Kelemahan strategi belajar kelompok:
a) Memerlukan waktu yang cukup panjang dan sangat ketergantungan dengan kemampuan siswa tersebut.
b) Keberhasilan tergantung kepada kemnampuan siswa memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri
c) Strategi ini terkadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda pula.
o Strategi Individual.
Strategi individual adalah kegiatan mengajar pembelajaran yang menitik beratkan bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing individual. Strategi individual ini memiliki berbagai ciri-ciri, diantaranya:
Kecerdasan, siswa yang memiliki tingkat kecerdasan kurang, pada umumnyabelajarnya lebih lamban khususnya anak reterdasi mental, mereka memerlukan banyak latihan yang bermakna dan membutuhkan lebih bnayk waktu untuk belajar berikutnya.
a) Bakat. Bakat mempunyai pengruh yang besar terhadap perkembangan seseorang, untuk mengetahui bakat siswa diperlukan tes bakat.
b) Keadaan jasmani---kondisi badan, gangguan penyakit, misalnya penglihatan kurang jelas dan lain-lain, akan mempengaruhi efisiensi dan kegairahan dalm belajar.
c) Penyesuaian sosial dan emosional---penyeuaian sosial dan emosional adalah dua sifat yang erat kaitannya antara satu dengan yang lainnya, berbagai alternatif kondisi sosial dan emosional dapat terjadi di kalangan siswa.
d) Latar belakang keluarga--eadaan keluarga mempunyai individu siswa, banyak faktor yang bersumber dari keluarga yang dapat menimbulkan perbedaan individual seperti kultur dalam keluarga.
e) Hasil belajar---perbedaan hasil belajar dikalangan para siswa di sebabkan oleh berbagai alternatif. Faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor kematangan.
f) Siswa yang cerdas dan lamban belajar---ciri-ciri siswa yang cerdas yaitu mempunyai energy yang lebih besar, dorongan ingin tahunya lebih besar, sikap sosialnya lebih baik, aktif dan lain sebagainya. Contoh pengajaran individual: Pengajaran pada anak-anak kuliah yang harus belajar sendiri atau mandiri (individual).
2.3.6 Berdasarkan Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa
o Strategi Tatap Muka.
Akan lebih baik dengan menggunakan alat peraga.
o Strategi Pengajaran Melalui Media.
Guru tidak langsung kontak dengan siswa, akan tetapi guru “mewakilkan” kepada media. Siswa berinteraksi dengan media.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang menggunakan teknik atau cara dalam interaksinya dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan peserta didik yang merupakan suatu pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif dan efisien.
Seorang pengajar atau pendidik tentu untuk menyukseskan materi yang disampaikannya itu berhasil dan sampai pada sasaran yang tepat maka tidak terlepas dari strategi yang tepat. Dalam penggunaan strategi seorang guru harus bisa menentukan strategi mana yang cocok dipergunan sebab ada berbagai macam strategi yang ada. Ada berbagi jenis strategi namun yang penulis uraikan diatas merupakan bagain dari strategi pembelajaran dan disetiap strategi tentu ada sisi kekunggulannya dan sisi kelemahannya seperti yang penulis uraikan diatas, berarti penulis dapat menyimpul bahwa dari berbagai jenis strategi tidak ada strategi yang sempurna seutuhnya.
3.2 Saran
Hendaknya seorang guru dapat mendesain proses pembelajaran dan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang baik serta disesuaikan dengan sasaran dalam strategi pembelajaran, sehingga memperoleh kegiatan pembelajaran yang bermakna, dan guru disarankan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, begitu juga metode pembelajaran anak usia dini harus menyesuaikan dengan sarana yang tersedia. Guru hendaknya lebih banyak mengkolaborasikan beberapa metode pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menarik.
DAFTAR RUJUKAN
Wena, Made. 2014. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Aksara.
http://isnainizone.blogspot.co.id/2015/06/makalah-strategi-pembelajaran_23.html
Diakses pada tanggal 01 April 2018, pukul 19.33 WIB
Diakses pada tanggal 01 April 2018, pukul 19.33 WIB
http://nikmatulneny.blogspot.co.id/2015/06/makalah-strategi-pembelajaran-matematika.htmlDiakses pada tanggal 01 April 2018, pukul 21.08 WIB
http://sakinahninaarz009.blogspot.co.id/2014/06/strategi-pembelajaran-matematika-di.htmlDiakses pada tanggal 02 April 2018, pukul 17.15 WIB
http://aliphimath.blogspot.co.id/2014/03/makalah-strategi-belajar-mengajar-sbm.html
Diakses pada tanggal 02 April 2018, pukul 17.21 WIB
Diakses pada tanggal 02 April 2018, pukul 17.21 WIB
https://lenovialola.wordpress.com/2017/01/14/32/Diakses pada tanggal 02 April 2018, pukul 19.09 WIB
http://rudisalam62.blogspot.co.id/2014/06/jenis-jenis-pembelajaran-dan-strategi.html
Diakses pada tanggal 02
Diakses pada tanggal 02
Demikianlah Artikel Tentang MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Semoga dengan membaca artikel MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ini, bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel kami yang lainnya. Dan jangan lupa di share yaa
Anda sekarang membaca artikel MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA dengan alamat link https://patihakbar.blogspot.com/2020/07/makalah-strategi-pembelajaran-matematika.html
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment
Kami memiliki kebijakan dalam berkomentar di blog ini :
- Dilarang promosi suatu barang
- Dilarang jika memasang link aktif di komentar
- Dilarang keras promosi iklan yang berbau judi, pornografi dan kekerasan
- Dilarang menulis komentar yang berisi sara atau cemuhan
Kebijakan komentar yang bisa Anda temukan selengkapnya disini
Dukungan :
Jika menyukai dengan artikel blog kami, silahkan subscribe blog ini